Bogor (Inmas) -- Sub Bagian Hukum dan KUB  Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta melaksanakan Kegiatan Manajemen Konflik Kerukunan Umat beragama. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal  7 – 9 November. Selasa (07/11) di Bogor.

“Tujuan kegiatan ini agar memberikan bekal pada guru lintas agama tentang metode atau cara sistem penanganan konflik (Management Konflik), dengan keberagaman agama, suku, antar golongan yang ada di Jakarta”, ujar Kasubbag Hukum dan KUB Taufik saat memberikan laporan.

Negara Indonesia mempunyai banyak pulau, suku, adat, bahasa dibandingkan Negara lain. “ Dengan kemajemukan ini Indonesia juga terikat oleh Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945”, ujar Kabag Tata Usaha Saiful Mujab di awal sambutan.

Kerukunan umat beragama di Indonesia sangat dikagumi oleh Negara lain. Tokoh dunia juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai Laboratorium Kerukunan Dunia.

“ Agar kehidupan umat beragama ke depan di DKI sebagai barometer Indonesia dan Indonesia sabagai barometer dunia, bisa menjadi laboratorium kerukunan umat masih bisa terjaga Bhineka Tunggal Ika, Pancasila dan UUD 1945”, tambahnya.

Informasi di era saat ini yang terus berkembang, sebagai tenaga pendidik, tokoh masyarakat harus lebih jeli pada kehidupan umat beragama.

“Mari kita samakan visi dan misi terkait manajemen konflik sehingga bisa dirumuskan, memfilter, membentengi generasi. Dan menjadikan generasi pemenang”, ujar Kabag Tata Usaha diakhir sambutan dihadapan 50 peserta.

Menurut Ketua MGBK Nanang Kosim, bahwa tugas menjaga kerukunan itu merupakan tugas bersama. Dan tugas guru BK mempunyai peranan yang penting dalam mengemban tugas itu.

“Setidaknya kita harus paham dan menambah wawasan dalam memanage konflik keagamaan pada tingkat madrasah. Dan perlu adanya program berkelanjutan untuk kegiatan ini”, ujar perwakilan MAN 20./fh