Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani, menghadiri kegiatan puncak Jakarta International Science Fair (JISF) Tahun 2025 yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Jumat, 25 April 2025. Kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai momen kolaboratif bagi generasi muda dalam membangun masa depan berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan.
JISF 2025: Ajang Prestasi Madrasah di Tingkat Internasional
JISF 2025 merupakan inisiatif yang digagas oleh Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan untuk menguatkan budaya riset serta mengembangkan kreativitas dan inovasi peserta didik di tingkat nasional dan internasional. Mawardi Abdul Gani dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk unjuk prestasi bagi siswa madrasah yang tidak hanya bersaing di tingkat regional, tetapi sudah mengarah pada satu tujuan besar, yaitu madrasah mendunia.
"Ajang ini sangat baik untuk membuka ruang dan kesempatan bagi siswa madrasah berprestasi di tingkat dunia," ujar Mawardi, mengungkapkan harapannya agar siswa-siswi madrasah di Jakarta Utara terus menunjukkan bakat dan keterampilan mereka untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.
Mawardi juga memberikan apresiasi kepada seluruh siswa madrasah Jakarta Utara yang meraih prestasi dalam JISF 2025 dan mendorong mereka untuk terus bersemangat dalam belajar dan berinovasi. "Saya ucapkan selamat kepada seluruh siswa madrasah Jakarta Utara yang meraih prestasi dalam ajang ini. Jangan mudah puas, tingkatkan terus prestasimu, teruslah belajar menyongsong masa depan gemilang," tambahnya.
Peran JISF dalam Meningkatkan Daya Saing Global
Adib, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. DKI Jakarta, juga menyampaikan bahwa penghargaan yang diberikan kepada para pemenang dalam JISF 2025 merupakan bagian dari upaya untuk mendukung siswa-siswi madrasah dalam meningkatkan kompetensinya serta memiliki daya saing global. Dalam era global dan revolusi industri saat ini, kemampuan generasi muda dalam bidang IPTEK menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur daya saing bangsa di kancah internasional.
"Oleh karena itu, perlu adanya ruang yang dapat mendorong lahirnya berbagai inovasi kreativitas serta kemampuan, khususnya di bidang riset yang aplikatif, dimulai dari para pelajar kita," ungkap Adib.
JISF Sebagai Ajang Internasional dan Kolaborasi Lintas Negara
Kakanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta juga menyampaikan bahwa JISF menjadi salah satu ajang internasional yang bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkokoh potensi ilmiah generasi muda, baik dari Indonesia maupun luar negeri. Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai platform untuk menampilkan karya-karya penelitian, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menjalin kolaborasi lintas negara dan memperkenalkan hasil riset anak bangsa di tingkat global.
Diikuti oleh 134 lembaga dari seluruh Indonesia serta perwakilan negara sahabat seperti Brunei Darussalam dan Malaysia, JISF 2025 mencerminkan antusiasme serta kepedulian komunitas pendidikan terhadap pengembangan sains sebagai pilar utama kemajuan peradaban.
"JISF menjadi ruang interaktif bagi kalangan akademik untuk bertukar ide, gagasan ilmiah, dan pembelajaran, bahkan lintas budaya. Selain itu, program ini mendukung pemerintah dalam menciptakan ekosistem riset yang sehat dan berkelanjutan yang selaras dengan visi Indonesia Emas 2045," tutup Adib.
JISF 2025 pun berhasil memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat internasional, serta menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi demi masa depan yang lebih baik.