Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] --- Menandai berakhirnya masa pembelajaran Tahun Ajaran 2024/2025 di Yayasan Baitul Huda, MIS dan MTs Baitul Huda Cilincing adakan Haflah Takhrij di El-Hotel Kelapa Gading pada Sabtu, [21/6/2025].
Sebanyak 58 santri tahfidz jenjang MIS dan MTs dilepas oleh civitas Yayasan dan kepala lembaga seiring doa dan harapan yang dipanjatkan untuk kebaikan mereka di masa depan.
Ketua umum Yayasan Baitul Huda, Nashruddin Djaim Al-Hafiz mengajak kepada seluruh civitas pengajar agar senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan.
"Para guru pembimbing, tetaplah bersabar dan tetap bersemangat membina siswa menjadi pribadi yang saleh dan salehah," kata Nashruddin di awal sambutannya.
Sementara itu, Kamad Ibtidaiyyah Swasta Baitul Huda, Muhammad Rafsanjani membeberkan 3 siklus yang mempengaruhi pendidikan yaitu bagi siswa yaitu; perhatian orangtua, lingkungan madrasah dan lingkungan sekitar.
"Pertemuan ini bukanlah akhir, melainkan proses dari sebuah perjalanan yang mesti dikembangkan di jenjang pendidikan berikutnya," kata Rafsanjani.
Senada dengannya, kepala MTs Tahfidz Baitul Huda, Iwan Rusmawan mengatakan bahwa para siswa telah melakukan perjalanan panjang dengan menimba ilmu agama khususnya di bidang tahfidz Qur'an. Dia berharap bekal yang didapat bermanfat bagi dirinya dan orang banyak.
"Terus berjuang, dan jadilah anak yang bisa selalu menghargai orang lain," pesan Iwan Rusmawan.
Adapun Abu Islama, narasumber dari Ponpes Hamalatul Qur'an Karawang membeberkan fadilah dari beramal. Dia mengatakan agar di setiap amal hendaknya tidak melihat kepada siapa amal itu diberikan melainkan untuk apa amal itu diniatkan. Dengan begitu seseorang akan terjaga dari niat baik amalnya.
"Ada kesalehan yang harus terus dijaga dan dikaji setiap waktu. Maka didiklah anak-anak kita di tempat yang tepat, yang tidak melulu mengajarkan dunia tapi juga akhirat. Salehkan dulu dirimu sebelum menyalehkan orang lain," pungkas Abu Islama.