Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) --- Bertempat di Masjid An Nur, civitas MTsN 5 Jakarta adakan doa bersama menyusul gencatan senjata di Gaza, Palestina resmi dilakukan. Kedua belah pihak yang bertikai di jalur Gaza sepakat mengakhiri perang secara permanen. Hal inilah yang disyukuri oleh pihak Madasarah dengan menggelar doa munajat seraya memohon pertolongan kepada Allah pada Jum’at, (17/01/2025).
Rangkaian munajat dan ungkapan syukur yang dilakukan berupa rangkaian tahlil yang dilanjutkan dengan pembacaan surat Al-Kahfi, yaitu surat ke-18 yang diyakini bisa mendatangkan pahala yang besar jika dibaca di hari jum’at, mengatasi kesulitan hidup serta berisi pesan Allah akan kekuatan iman dan kesabaran serta ketabahan seorang hamba bahkan, dapat melindungi siapapun pembacanya dari bahaya fitnah Dajjal.
Dituturkan oleh Nur Suhaemi Wakil Kesiswaan, kegiatan ini dilaksanakan berawal dari usulan Mulyaningsih, guru mapel Qurdis dan tahfidz untuk menanamkan rasa kepedulian dan solidaritas terhadap nasib sesama muslim melalui zikir dan munajat yang disambut baik oleh Waka Kurikulum, Nani Silviana dan keluarga besar MTsN 5.
Seperti terlihat pada jum’at pagi kemarin, beberapa guru ambil bagian dalam kegiatan doa bersama itu. Pembacaan zikir dan tahlil dibacakan oleh Ustadz Solihin yang dilanjutkan dengan pembacaan Qs. Al-Kahfi yang dipimpin oleh Ustadz Mujawi yag ditutup dengan pembacaan doa keselamatan oleh Ustadz Sobirin. Suasana khidmat tergambar dari pelaksanaan doa bersama yang diikuti oleh seluruh dewan guru dan siswa dan siswi madarasah.
Lebih rinci, Nur Suhaemi menjelaskan maksud dan tujuan yang dilakukan pada kegiatan yang dimulai sekitar pukul 10 tersebut adalah guna memupuk rasa kepedulian solidaritas siswa sejak dini sebagai generasi muslim di masa depan terkait hasil baik yaitu gencatan senjata (berakhirnya pertikaian) di Palestina.
“Mensyukuri sesuatu yang baik walaupun dengan cara sederhana yaitu melakukan munajat kepada Allah secara berjamaah bersama para guru dan siswa madrasah,”ungkap Suhaemi.
Kamad MTsN 5, Abdul Munip mengatakan gencatan senjata yang disyukuri oleh civitasnya merupakan sebuah keberkahan dan kemenangan bukan hanya bagi Palestina, pun milik umat Islam di Indonesia. Warga madrasah seperti dikatakan Abah Munip turut bergembira yang dituangkan dengan lantunan zikir dan munajat ini.
“Semoga tidak terdengar lagi tangis perempuan dan anak-anak di Palestina dengan gencatan senjata di Gaza ini,”pungkas Abah berharap.