Jakarta (Inmas) --- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta siap melakukan sinergi program terkait hak asasi perempuan dan pengarusutamaan gender. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta  Saiful Mujab saat menerima komisioner Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) di Kantor Kanwil Kemenag DKI Jakarta.  

“Ini kehormatan untuk kami, karena ini pertamakalinya bertemu dengan Komnas Perempuan,” ujar Kakanwil, Selasa (20/2).

Komisi Nasional Perempuan adalah komisi yang memiliki mandat untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi penghapusan kekerasan terhadap perempuan. “Untuk menjalankan mandat tersebut, kami tidak bisa sendirian. Kami perlu bekerjasama dengan berbagai pihak. Baik itu instansi pemerintah, organisasi masyarakat maupun lembaga keagamaan,” jelas Nina Nurmila Ketua Sub Komisi Pendidikan Komnas Perempuan dihadapan Kakanwil dan pejabat eselon III Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta.  

Kepada komisioner Komnas Perempuan, Kakanwil dan sejumlah pejabat eselon III menceritakan bahwa Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan serangkaian program yang berpihak kepada kepentingan perempuan. “Mulai dari kegiatan madrasah, pesantren, hingga kegiatan bimbingan pra nikah. Kami juga memiliki sejumlah penyuluh dimana komunitas bimbingannya adalah majelis taklim, anak jalanan, bahkan lapas perempuan,” tutur Kakanwil.

Menanggapi hal tersebut, Komnas Perempuan mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag Jakarta.  Komnas Perempuan berharap kedepan akan lebih banyak program yang dapat diwujudkan untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan. “Penjelasan dari pejabat dan Kakanwil sangat membantu kita untuk melakukan pemetaan kita ajak kerjasama pada program apa,” ujar Nina.

Senada dengan Nina, komisioner Komnas Perempuan Imam Nahe’i  juga menyatakan bahwa apa yang telah dilaksanakan Kemenag DKI Jakarta dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya. “DKI Jakarta sebagai barometer ya.  Jadi kalau Kemenag DKI  dapat menampilkan apa saja yang telah dilaksanakan dalam usaha pengarusutamaan gender, hal ini dapat menjadi contoh yang baik,” tutur komisioner yang juga aktif menjadi fasilitator Bimbingan Perkawinan. /ilm