Jakarta (Inmas JP) – Bimbingan Perkawinan di Balai Nikah KUA Kecamatan Kemayoran pada Kamis (19/10) menggunakan metode baru. Kegiatan yang dihadiri 20 pasang calon pengantin ini menggunakan metode simulasi dan diskusi interaktif dengan penghulu menjadi fasilitator. Sebelumnya, metode yang digunakan bersifat ceramah satu arah meskipun ada sesi tanya jawab namun peserta cenderung bersifat pasif.

Setelah sambutan Kepala KUA Kecamatan Kemayoran, para peserta dibagi kelompok pria dan wanita dan setiap kelompok berdiskusi dan hasil diskusi dipresentasikan oleh juru bicara kelompok. Adapun topik diskusi antara lain identifikasi pasangan ideal, kesehatan pra-nikah, teknik menyampaikan dan menerima informasi dalam keluarga, kebutuhan saat kehamilan dan persalinan dll.

Dalam sambutannya, Drs. H. Sukana meminta para peserta untuk dapat mengikuti pembekalan keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah ini secara berkesinambungan. “Kegiatan ini secara simultan diselenggarakan untuk mewujudkan keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah,” ujarnya kala memberikan motivasi kepada para peserta agar semangat mengikuti kegiatan ini hingga selesai.

Juru Bicara dari kelompok pria menyajikan hasil diskusi tentang Calon Suami Ideal dan sebaliknya, Juru Bicara dari kelompok wanita menyajikan hasil diskusi tentang Calon Istri Ideal. Dari 10 kriteria, kelompok pria menyepakati 4 kriteria utama, yaitu (1) taat dalam beragama, (2) teguh menjauhi maksiat, (3) bekerja keras, dan (4) sayang anak istri. Sementara kelompok wanita juga menyepakati 4 kriteria utama, yaitu (1) jadi wanita sholihah, (2) banyak sabarnya, (3) selalu tampil cantik, dan (4) amanah. /j15/fh