Jakarta (Humas Kemenag DKI) — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Adib menekankan pentingnya tata kelola madrasah yang baik sebagai kunci lahirnya peserta didik yang berkualitas. Pesan ini disampaikan dalam kegiatan Evaluasi Program Kerja MAN 2 Jakarta Tahun Ajaran 2024/2025 yang digelar di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Mengangkat tema “Penguatan Layanan Pendidik dan Keagamaan Berdampak”, kegiatan ini menjadi ruang refleksi sekaligus pemetaan langkah strategis untuk peningkatan mutu madrasah.
“Tata kelola yang baik adalah fondasi. Hasil akhirnya adalah siswa-siswa yang unggul. Ini adalah tujuan besar kita bersama di madrasah,” ujar Adib di hadapan jajaran guru dan tenaga kependidikan.
“Kualitas peserta didik tidak datang dari kebetulan. Ia lahir dari tata kelola madrasah yang terstruktur, terarah, dan dilaksanakan dengan integritas,” sambungnya.
Ia menambahkan, madrasah di DKI Jakarta kini telah menunjukkan kualitas dan daya saing, sehingga tak lagi dipandang sebelah mata. Namun, menurutnya, meningkatnya kepercayaan masyarakat harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan, baik dari aspek akademik maupun pengembangan bakat dan karakter siswa.
“Tantangan ke depan semakin kompleks. Kita harus siap menghadapinya. Mari perkuat niat kita sebagai pendidik untuk mencerdaskan anak bangsa, mengangkat derajat peserta didik, dan menjadi insan terbaik yang memberi manfaat,” tegasnya.
Adib juga memberikan apresiasi atas capaian MAN 2 Jakarta yang telah memperoleh predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), namun ia mengingatkan bahwa keberhasilan tersebut bukanlah akhir.
“Pencapaian WBK adalah indikator positif, tapi tujuan utama kita tetap membimbing siswa meraih cita-citanya, menjadikan mereka generasi yang unggul dalam ilmu dan akhlak,” tambahnya.
Kepala MAN 2 Jakarta, Aceng Solihin, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong peningkatan layanan pendidikan dan keagamaan. Salah satu target besar yang tengah dipersiapkan adalah menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada tahun 2026.
“Tema evaluasi ini sejalan dengan arah pengembangan madrasah. WBK telah kita raih, dan insyaAllah WBBM akan menjadi target selanjutnya. Fokus kami tetap pada pelayanan pendidikan yang berdampak,” ungkap Aceng.
